Advertisement

Main Ad

Peranan Akuntansi Islam untuk Lembaga Keuangan Syariah

akarta - Akuntansi Islam yang masih menjadi wacana ini kembali dibicarakan di sebuah konferensi internasional di Toronto, Kanada. Critical Perspective Accounting 2014 Conference adalah konferensi yang digelar sekali dalam tiga tahun dan kali ini diikuti oleh hampir 194 peserta yang sebagiannya adalah guru besar dari 23 negara.

“Saya membentangkan hasil riset saya mengenai pentingnya akuntansi dari perspektif Islam yang seharusnya diadopsi oleh lembaga keuangan syariah. Yang saya dapati adalah lembaga keuangan syariah di berbagai negara lebih tertarik untuk mengadopsi standar pelaporan keuangan internasional seperti IFRS disebabkan karena adanya branding supaya bisa lebih berkompetisi di dunia internasional,” ujar Murniati Mukhlisin, Dosen Senior Akuntansi Islam, STEI Tazkia, Rabu (16/7/2014).

Banyak faktor-faktor menyumbang bagaimana suatu standar asing bisa masuk ke suatu negara seperti di level makro, meso dan mikro. Saat ini, Indonesia adalah satu-satunya negara yang telah mengeluarkan standar khusus untuk entitas bisnis syariah seperti bank syariah, asuransi syariah, dan perusahaan syariah. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia dan berbagai regulator keuangan seperti Bank Indonesia, Bapepam, OJK, dan Kementerian Keuangan, untuk memastikan standar tersebut sesuai dengan syariah dan memenuhi kebutuhan industri.

“Tidak dinafikkan bahwa IFRS adalah suatu standar yang dibuat lebih global dan sistematik dalam bahasanya, tetapi dalam banyak hal tidak sesuai untuk melaporkan transaksi-transaksi syariah sehingga tidak tepat jika diadopsi oleh lembaga keuangan syariah. Saya harapkan Indonesia akan tetap konsisten dengan standar yang sudah dikeluarkan untuk entitas bisnis syariah bahkan mengembangkannya lebih baik lagi untuk memastikan prinsip-prinsip syariah senantiasa dipenuhi. Menjadi industri syariah yang mampu berkompetisi sangat dianjurkan dalam Islam tetapi dengan syarat hasilnya harus mampu menjadikan ekonomi Indonesia lebih baik, dinikmati secara merata, mengurangi tingkat kemiskinan, dan pada akhirnya membawa keberkahan bagi segenap warga negara Indonesia.”



*Penulis merupakan Mahasiswi S3 di University of Glasgow, Skotlandia, Inggris; Penerima Beasiswa Diktis, Kementerian Agama Republik Indonesia; dan Dosen Senior STEI Tazkia.

Sumber : http://ramadan.detik.com/read/2014/07/16/105034/2638525/1522/peranan-akuntansi-islam-untuk-lembaga-keuangan-syariah

Posting Komentar

0 Komentar